Strategi Bisnis Gorengan dengan Omzet Jutaan per Bulan

Posted on

Bisnis gorengan sering dianggap sebagai usaha kecil dengan margin keuntungan terbatas. Namun kenyataannya, dengan strategi yang tepat, usaha ini mampu menghasilkan omzet hingga puluhan juta rupiah per bulan. Gorengan sebagai makanan rakyat yang digemari berbagai kalangan, memiliki potensi pasar begitu luas dan stabil.

Strategi Bisnis Gorengan dengan Omzet Jutaan per Bulan
buzzfeed.com

Analisis Modal dan Perencanaan Awal Bisnis Gorengan

Sukses menjual gorengan tentunya didambakan banyak pengusaha pemula. Mulai dari perencanaan modal hingga pemasaran adalah strategi paling tepat untuk bisnis makanan. Memulai bisnis gorengan tidak memerlukan modal besar. Berikut ini modal awal untuk memulai bisnis gorengan:

  1. Bahan baku Rp 100.000.
  2. Peralatan memasak seperti wajan, spatula dan kompor Rp 250.000
  3. Gerobak Rp 300.000-Rp2.000.000
  4. Tabung gas dan kompor Rp 350.000
  5. Biaya tambahan seperti sewa tempat dan kemasan Rp 200.000

Hanya dengan total modal sekitar Rp 1.200.000 sudah dapat menjalankan usaha ini secara operasional.

Estimasi Keuntungan

Jika menjual 200 gorengan per hari dengan harga rata-rata Rp 1.000 per buah, omzet harian dapat mencapai Rp 200.000. Dalam sebulan, omzet kotor bisa sekitar Rp 6 juta. Setelah dikurangi biaya operasional, keuntungan bersih yang diperoleh sekitar Rp 4,8 juta per bulan. Namun angka ini dapat meningkat dengan inovasi produk dan strategi pemasaran yang tepat.

Inovasi Produk dan Kualitas

Salah satu kunci sukses bisnis gorengan adalah inovasi. Menawarkan varian unik seperti bakwan pepperoni atau gorengan ekstra pedas dapat membedakan produk dari pesaing. Penggunaan bahan berkualitas tinggi dan proses produksi yang higienis juga sangat mempengaruhi kepuasan pelanggan. Pastikan untuk memilih bahan segar dan minyak goreng yang baik agar gorengan tetap renyah sekaligus tidak mudah tengik.

Berdasarkan review YouTube channel @BoengkoesNetwork, inovasi produk yang dilakukan Bakwan Day bisa jadi produk snack viral. Berbeda dari bakwan biasa, bakwan ini memiliki topping pepperoni dan udang rebon yang jarang ditemui. Proses pembuatannya menggunakan cetakan khas Pontianak, hasilnya renyah dan gurih tanpa terasa berminyak. Tambah seru lagi karena ada pilihan saus celup. Mulai dari sambal pedas sampai saus asam manis. Harganya yang hanya Rp 2.500-Rp 3.000 membuatnya jadi pilihan cemilan murah untuk khalayak umum, termasuk pelajar dan pekerja kantoran.

Strategi Pemasaran dan Lokasi

Lokasi adalah faktor penentu dalam menarik pembeli. Tempat ramai seperti sekolahan, kampus, kantor atau kawasan perbelanjaan menjadi pilihan ideal. Misalnya Bakwan Day memilih lokasi di Kelapa Gading dan Thamrin karena tingkat keramaian yang tinggi.

Manfaatkan media sosial untuk mempromosikan produk juga bisa menambah jangkauan. mengupload foto gorengan yang menarik, caption kreatif dan promo khusus bisa menarik lebih banyak pelanggan. SEO (Search Engine Optimization) juga dapat diterapkan untuk meningkatkan visibilitas online.

Manajemen Operasional dan Kebersihan

Menentukan target penjualan setiap hari membantu usaha lebih terarah dan mudah dipantau. Jika hasil belum sesuai rencana, cari tahu penyebabnya. Lalu lakukan langkah perbaikan segera. Menjaga kualitas rasa secara konsisten membuat pelanggan tetap percaya dan mau kembali.

Kebersihan saat produksi maupun penjualan harus selalu diperhatikan. Pelayanan cepat dengan sikap ramah memberi pengalaman menyenangkan sekaligus menumbuhkan loyalitas pelanggan.

Perbandingan Gorengan Biasa dan Modern

Gorengan biasa seperti bakwan, tahu isi, pisang goreng dan tempe goreng sering dibeli terutama di kalangan masyarakat umum karena harganya yang terjangkau. Rasanya juga familiar. Gorengan ini umumnya simpel tanpa banyak variasi isi dan sering dikonsumsi sebagai cemilan atau lauk pendamping nasi. Harganya cenderung murah, sehingga cocok untuk pasar kelas menengah ke bawah.

Sedangkan gorengan modern menawarkan variasi yang lebih inovatif, seperti tahu walik, pisang goreng madu serta gorengan dengan berbagai isian unik. Misalnya udang, sayur atau rebon. Inovasi ini banyak lahir dari usaha rumahan yang memanfaatkan media sosial untuk promosi. Anak muda maupun penikmat hal baru biasanya tertarik mencoba karena tampilan dan rasa baru. Harganya pun beragam. Bahkan bisa lebih tinggi karena bahan serta prosesnya rumit.

Bisnis gorengan bukan sekadar usaha sampingan, tetapi peluang besar untuk menghasilkan omzet jutaan per bulan. Perencanaan modal yang matang, inovasi produk, pemasaran kreatif dan manajemen yang baik akan membuat penjual gorengan lebih sukses. /Fitri